Dikeluarkan oleh Muslim dari Sa’id bin Hisyam: Aku bertanya
kepada ‘Aisyah r.ha., ummul mukminin, “Ceritakanlah kepadaku mengenai
akhlak Rasulullah saw..”
Ia menjawab, “Apakah engkau membaca Al-Qur’an?”
“Ya,” jawabku.
‘Aisyah kemudian berkata, “Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.”
Dikeluarkan oleh Ahmad dari Jubair bin Nufair dan Hasan al
Basri dari ‘Aisyah r.ha. seperti hadits di atas sebagaimana dalam al
Bidayah.
Dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad bin Hisyam dari ‘Aisyah seperti
di atas dengan tambahan: Qatadah berkata, “Dan sesungguhnya al-Qur’an telah datang
dengan sebaik-baik Akhlak manusia.” Maksudnya al-Qur’an mengandung
ajaran-ajaran yang kalau diamalkan, manusia akan memperoleh semulia-mulianya
akhlak.”
Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam Dalail an Nubuwwah dari Jabir bin Nufair dari ‘Aisyah seperti itu
juga, demikian juga oleh Ibnu Sa’ad dari Masruq.
Dalam Riwayat Ya’kub bin Sufyan dari Abu Ad Darda r.a.,
dikatakan: Aku bertanya kepada ‘Aisyah r.ha. mengenai akhlak Rasulullah saw.,
lalu ia menjawab, “Akhlak Rasulullah saw. adalah al-Qur’an. Baginda akan
gembira dengan yang diridhai al-Qur’an dan marah dengan yang dimarahi
al-Qur’an.” Maksudnya, Rasulullah saw. akan menjadi marah terhadap
keingkaran kepada al-Qur’an dan gembira apabila al-Qur’an diikuti.
Dikeluarkan oleh al Baihaqi dari Zaid bin Babanus: Kami
bertanya kepada ‘Aisyah r.ha., “Ya ummul mukminin! Bagaimanakah akhlak
Rasulullah saw. itu?”
Kemudian ‘Aisyah r.ha. menjelaskan kepadanya
sebagaimana yang dinukilkan oleh Zaid. Dalam haditsnya ‘Aisyah r.ha. berkata, “Apakah kamu membaca
surah al Mukminun? Bacalah olehmu ayat ini,
قَدْاَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ◌
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ◌ وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِمُعْرِضُوْنَ◌
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَ◌ وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ◌
اِلَّاعَلٰۤى اَزْوٰجِهِمْ اَوْمَامَلَكَتْ اَيْمٰنُهُمْ فاِنَّهُمْغَيْرُ مَلُوْمِيْنَ◌
فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَذٰلِكَ فَاُولٰۤئِكَ هُمُ الْعَادُوْنَ◌ وَالَّذِيْنَ هُمْ
لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رٰعُوْنَ◌ وَالَّذِبْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ◌
اُولٰۤئِكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَ◌
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman,
yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan
orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali
terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka Sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas. dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,” (Q.s Al
Mukminuun [23]: 1 – 10)
Maka itulah akhlak Rasulullah saw..”
Diriwayatkan juga oleh an Nasa’I
sebagaiman dalam al ishabah.
Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam ad
Dala’il dari Urwah dari ‘Aisyah r.ha.: Tidak ada seorang pun yang
mempunyai akhlak seindah akhlak Rasulullah saw.. Apabila salah seorang
sahabat atau ahli keluarganya memanggil beliau, beliau akan menyahut , ‘Labaik.’
Karena itulah Allah swt. Menurunkan ayat yang menerangkan akhlak
Rasulullah saw.:
وَاِ نَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ◌
“Sesungguhnya kamu mempunyai akhlak yang
mulia.” (Q.s. Al Qalam: 4)
Dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah dari Qais bin
Wahab dari seorang lelaki yang yang berasal dari Bani Sarah, katanya: Aku
berkata kepada ‘Aisyah r.ha., “Ceritakan kepadaku mengenai akhlak
Rasulullah saw..”
Ia berkata, “Apakah kamu membaca al-Qur’an?
(yaitu ayat): “Sesungguhnya kamu mempunyai akhlak yang mulia.”
‘Aisyah r.ha. menceritakan: Suatu
ketika Rasulullah saw. berada di antara para sahabatnya. Aku pun
menyediakan makanan untuknya, demikian juga Hafshah telah menyeddiakan makanan
untuknya. Lalu Hafshah mendahuluiku (Hafshah telah lebih dahulu memasak makanan
untuk Rasulullah saw.). Aku pun berkata kepada hamba perempuanku, “Pergilah
kamu dan balikkanlah wadah yang digunakan oleh Hafshah untuk menghidangkan
makanan itu kepada Rasulullah saw..”
Hamba perempuan itu pun menghidangkan makanan
yang disediakan oleh Hafshah, tetapi ia sengaja menumpahkannya. Rasulullah saw.
lalu memungut dan mengumpulkan makanan yang tertumpah itu dan beliau serta para
sahabatnya memakannya.
Kemudian
aku mengantarkan makanan yang telah aku sediakan itu kepada Rasulullah saw.,
tetapi Rasulullah saw.menyerahkan makanan itu kepada Hafshah dengan bersabda, “Ambillah makanan
ini sebagai ganti makananmu yang tumpah, dan makanlah semuanya.”
(Kata ‘Aisyah r.ha.) Aku tidak melihat ada perubahan
raut wajah Rasulullah saw. karena tindakanku itu. (al Kanz)
Dikutip dari Kitab Hayatush
Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 584-585, Penerbit Pustaka Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar