بسم الله الرحمن الرحيم
Ibnu Abdul Bar mengeluarkan dalam kitab Jami’i juz 1
halaman 28 dari Humaid dari Hasan r.a., sesungguhnya Abu Darda’ r.a.
berkata “Jadilah kalian orang alim atau orang yang belajar ilmu atau orang yang
cinta pada orang alim atau orang yang ikut pada orang alim dan jangan jadi yang
kelima, maka kalian akan rusak.”
Humaid berkata bahwa ia berkata kepada Hasan, “Apa yang
kelima?”
Dia menjawab, “Ahli bid’ah.”
Abu Nuaim mengeluarkan hadits dalam kitab Hilyah juz 1
halaman 213 dari Dhahak r.a., katanya: Abu Darda’ r.a. berkata, “Wahai
Ahli Damsiq! Sesungguhnya kalian bersaudara dalam agama, dan tetangga dalam
rumah dan penolong atas musuh! Apa yang mencegah kalian dari berkasih saying?
Sesungguhnya pemberianku atas selain kalian, tidaklah aku melihat ulama kalian
pergi mengajar, dan orang-orang bodoh dari kalian tidak belajar, dan aku
melihat kalian telah berpaling dari sesuatu yang diwajibkan bagi kalian, dan
kalian telah meninggalkan sesuatu yang diperintahkan kepada kalian? Ingatlah! Sesungguhnya
ada suatu kaum yang kuat dan mereka berkumpul banyak dan berangan-angan sangat
jauh, lalu mereka berpagi-pagi dalam membangun kubur-kubur mereka, dan mereka
berangan-angan sesuatu yang menipu dan
terkumpul bagi mereka kerusakan, ingatlah! Maka belajarlah dan ajarkanlah! Maka
sesungguhnya orang alim dan orang yang belajar mempunyai pahala yang sama dan
tidak ada kebaikan sesudah keduanya.”
Dan menurutnya, lagi dari Hasan r.a., dia berkata: Abu
Darda’ r.a. berkata kepada ahli Damsiq, “Apakah kalian Ridha, apabila
kalian kenyang dengan roti gandum secara umum? Sedangkan kalian tidak mengingat
ALLAH swt. Di dalam majelis, kalian tidak mempedulikan ulama-ulama,
kalian tidak pergi untuk mengajar dan orang bodah di antara kalian tidak belajar?
Jika kalian berkehendak mengajarkan kepada orang-orang bodoh di antara kalian,
maka kalian akan menemukannya, apabila sesuatu yang ada bagi kalian dengan
sesuatu yang wajib bagi kalian! Demi Dzat yang nyawaku berada di tangan-NYA! Tidak
akan rusak umat ini kecuali mengikuti hawa nafsu dan membersihkannya dari
tubuhnya.”
Dan menurutnya lagi, dari Muawiyah bin Qarah r.a. dari
bapaknya dari Abi Darda’ r.a., dia berkata, “Belajarlah sebelum ilmu
diangkat! Sesungguhnya terangkatnya ilmu dengan hilangnya ulama, sesungguhnya
orang alim dengan mutaalim (orang yang belajar ilmu) pahalanya sama, dan
manusia ada dua: laki-laki yang alim dan mutaalim dan tidaka ada kebaikan di
antara keduanya.”
Ibnu Abdul Bar mengeluarkan dalam kitab Jami’i juz 1
halaman 32 dari Abdurrahman bin Mas’ud al Fazari r.a. sesungguhnya Abu
Darda’ r.a. berkata, “Tidak ada dari seseorang yang berpagi-pagi datang
ke masjid untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya kecuali ditulis baginya
pahala orang yang berjihad, yang tidak kembali kecuali membawa ghanimah.
Dan menurutnya lagi dari Ibnu Abi Hudail r.a. katanya:
Abu Darda’ r.a. berkata, “Barangsiapa yang melihat ilmu pada pagi dan
petang hari, sedangkan dia tidak berjihad, maka sesungguhnya dia telah kurang
akal dan pendapatnya.”
Dan menurutnya lagi dari Rajah bin Haiwan darinya, dia
berkata, “Ilmu didapat dengan belajar.”
Dikutip dari
Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 3 hal. 218-219, Penerbit Pustaka
Ramadhan