Pages

Minggu, 30 Juni 2013

Abi Sa’id Al Khudri r.a. Mengucapkan Selamat Kepada Para Penuntut Ilmu



 بسم الله الرحمن الرحيم


Tirmidzi mengeluarkan hadits dari Abi Harun r.a. ia berkata: Kami mendatangi Abu Sa’id al Khudri r.a. kemudian ia berkata, “Selamat datang dengan wasiat Rasulullah saw.. Sesungguhnya beliau saw. bersabda, “Sungguh manusia akan datang kepada kalian dari penjuru dunia untuk belajar ilmu agama, dan apabila mereka datang maka berilah mereka kebaikan.”

Dan menurutnya lagi dari Abu Sa’id r.a. secara marfu’ ia berkata, “Seseorang akan datang kepada kalian dari arah timur untuk belajar, bilamana mereka datang maka berilah wasiat kepadanya dengan kebaikan.”

Abu Harun berkata: Ketika Abu Sa’id melihat kami ia berkata, “Selamat datang dengan wasiat Rasulullah saw.

Ibnu Majah mengeluarkan hadits (hal. 37) dari Abu Sa’id dengan makna yang sama secara ringkas.

Hakim mengeluarkan hadits (1/88) dari jalan Abi Nadhrah dari Abu Sa’id secara ringkas dan Hakim berkata bahwa ini hadits Shahih.
Dzahabi menyepakatinya serta berkata, “Tidak ada illat di dalamnya.”

Ibnu Jarir dan Ibnu Asakir mengeluarkan hadits dengan cerita seperti yang pertama dari Tirmidzi dengan tambahan, “Dan ajarkanlah kepada mereka sesuatu yang Allah ajarkan pada kalian.”  Juga terdapat lafadz: “Akan datang kepada kalian orang-orang dari penjuru bumi, mereka menanyakan masalah agama kepada kalian, dan apabila mereka datang maka lapangkanlah segala urusan mereka dan berilah wasiat dengan kebaikan dan ajarilah mereka.”
 Dan menurut Ibnu Asakir terdapat lafadz: “Maka ajarkanlah kepada mereka kemudian ucapkanlah, ‘selamat datang, selamat datang mari mendekatlah.” Al kanz (5/243).

Ibnu Najjar mengeluarkan hadits dari Abu Sa’id: Sesungguhnya telah datang kepadanya orang-orang muda dan ia berkata, “Selamat datang dengan wasiat Rasulullah saw.. Rasulullah saw. memerintahkan kami supaya kami meluaskan majelis untuk mereka dan mengajarkan hadits kepada mereka, sesungguhnya kalian adalah pengganti kami dan kalian adalah muhaddits setelah kematian kami.” 

Dan di antara kata-katanya itu adalah: Apabila kamu tidak paham dengan sesuatu maka mintalah pemahaman kepadaku! Sesungguhnya kamu berdiri lalu pergi dan paham lebih aku senangi daripada kamu berdiri tapi tidak paham.”

Al Kanz (5/243)

Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 3 hal. 276-276, Penerbit Pustaka Ramadhan

Ucapan Mu’adz, Abu Darda Dan Anas r.hum. Tentang Sungguh-Sungguh Dalam Amal Melebihi Sungguh-Sungguh Dalam Ilmu



بسم الله الرحمن الرحيم


Ibnu ‘Adi dan Khatib mengeluarkan hadits dari Mu’adz r.a. dan Ibnu Asakir dari Abu Darda r.a. secara marfu’, “Belajarlah kalian sekehendak kalian belajar, karena Allah tidak akan memberikan manfaat kepada kalian sehingga kalian beramal dengan ilmu yang kalian ketahui.”

Dan menurut Abi Hasan al Akhrami al Madini dalam Amali-nya dari Anas r.a. secara marfu’, Belajarlah kalian ilmu sekehendak kalian! Tapi demi Allah, kalian tidak akan diberi pahala sehingga kalian beramal dengan ilmu kalian.”

Jami’i Shaghir.

Ibnu abdil Barr menuturkan dalam Jami’i Ilmi (2/6) dari Makhul dari Abdirrahman bin Ghanam r.a. ia berkata: Telah menceritakan kepadaku sepuluh orang sahabat Nabi saw. mereka berkata, “Kami belajar ilmu di Masjid Quba’, tiba-tiba Rasulullah saw. keluar menemui kami dan bersabda, ‘Belajarlah kalian….’ Ia menuturkan seperti hadits di atas.
Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 3 hal. 330-331, Penerbit Pustaka Ramadhan

Minggu, 09 Juni 2013

Abu Bakar Shidiq r.a. Membenarkan Kisah Isra’ Mi’raj


بسم الله الرحمن الرحيم


Imam Baihaqi mengeluarkan hadist dari Aisyah r.ha., katanya: Ketika Nabi saw. di-isra’ Mi’rajkan (Perjalanan malam) menuju Masjidil Aqsha, pagi-paginya orang-orang ramai menceritakan, dan banyak orang yang mengingkari cerita itu, lalu mereka menemui Abu Bakar r.a. dan berkata, “Apa engkau mengetahui, sesungguhnya sahabatmu telah mengatakan bahwasanya dia telah berjalan tadi malam ke Baitul Maqdis?” 

Lalu Abu Bakar r.a. berkata, “Apakah benar perkataanmu itu?”

Mereka menjawab, “Benar.”

Abu Bakar r.a. berkata, “Apabila dia berkata seperti itu sungguh aku telah membenarkannya.”

Mereka berkata, “Engkau membenarkannya, bahwa dia pergi pada malam hari ke Baitul Maqdis dan kembali pada pagi harinya?”

Abu Bakar r.a.berkata, “Benar, sesungguhnya aku membenarkan dia dari sesuatu yang lebih hebat dari itu. Aku membenarkan dia dalam kabar dari langit, baik pada waktu pagi atau pun sore.”

Oleh karena itu, dia dijuluki Abu Bakar ash Shidiq (yang selalu membenarkan).

Diterangkan dalam kitab Ibnu Katsir juz 3 hal. 21

Dan Abu Nuaim mengeluarkan dari Aisyah r.ha. dengan semisalnya. Dan di dalam riwayat lain diriwayatkan: Lalu banyak orang yang ingkar pada sesuatu yang mereka imani dan mereka benarkan dan mereka takjub terhadap peristiwa itu.

Abu Nuaim berkata bahwa di dalamnya terdapat Muhammad bin Katsir al Mishiishiyi, yang Imam Ahmad telah mendhaifkannya. Dan Abu Ma’in berkata bahwa dia benar. Imam Nasa’I dan selainnya berkata bahwa hadits itu tidak kuat sebagaimana keterangan dalam kitab Muntakhab juz 4 hal. 353.

Ibnu Abi Khatim meriwayatkan dari haditsnya Anas r.a. tentang kisah Isra’ Mi’rajnya Nabi saw. dengan sangat panjang dan didalamnya menyebutkan: Ketika kamu musyrikin mendengar kabar itu, mereka langsung mendatangi Abu Bakar ash Shidiq r.a. dan berkata, “Wahai Abu Bakar, apakah kamu mengetahui, bahwasannya sahabatmu mengabarkan, sesungguhnya dia melakukan perjalanan yang seharusnya ditempuh satu bulan perjalanan tetapi dia menempuhnya hanya satu malam.”

Kemudian Abu Bakar r.a. menjawab seperti yang sudah disebutkan di atas.

Sebagaimana diterangkan dalam Kitab Ibnu Katsir juz 3 hal. 7

Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 3 hal. 91, Penerbit Pustaka Ramadhan