Pages

Tampilkan postingan dengan label Menafkahkan Harta Fisabilillah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menafkahkan Harta Fisabilillah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 November 2013

Kisah Abu Thalhah al Anshari r.a. Memberi Makan


 بسم الله الرحمن الرحيم

Diriwayatkan oleh Muslim (2/178) dari Anas r.a. katanya: Abu Thalhah r.a. berkata kepada Ummu Sulaim r.ha., “Sesungguhnya aku mendengar suara Rasulullah saw. yang lemah. Aku tahu suara baginda saw. menjadi demikian karena rasa lapar. Adakah kamu mempunyai sesuatu untuk dimakan?”

Ummu Sulaim pin menjawab, “Ya.” Lalu dia mengeluarkan beberapa potong roti yang terbuat dari tepung syair.

Lantas Ummu Sulaim mengambil kain khimarnya (kerudungnya) dan membungkus semua roti itu dengan sebakian kain tersebut. Ia pun memasukkan bungkusan itu ke bawah bajuku (Anas), melilitkan sisa kain itu pada badanku, lalu mengutusku menemui Rasulullah saw..

Aku (Anas) pun membawa bungkusan yang berisi roti itu. Aku dapati beliau saw. sedang duduk di dalam masjid bersama orang banyak, lalu aku berdiri di hadapan mereka. Rasulullah saw. bersabda, “Apakah engkau diutus oleh Abu Thalhah?”

Aku menjawab, “Ya.”

Kemudian beliau saw. bertanya lagi, “Apakah kamu datang untuk mengundang kami menghadiri jamuan makan?”

Aku berkata, “Ya.”

Maka Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabat yang duduk bersamanya, “Bangunlah kalian?”

Lalu Rasulullah saw. meninggalkan tempat itu menuju ke rumah Abu Thalhah dengan para sahabatnya. Aku berjalan di depan mereka hingga aku sampai kepada Abu Thalhah dan memberitahunya. Abu Thalhah pun berkaya kepada istrinya, “Hai ummu Sulaim! Sesungguhnya Rasulullah saw. telah datang dengan orang banyak. Dan kita tidak mempunyai makanan yang cukup untuk mereka semua.”

Ummu Sulain pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”

Abu Thalhah pun pergi hingga bertemu Rasulullah saw. Lalu Rasulullah saw. datang bersama Abu Thalhah. Keduanya masuk ke dalam rumah lalu beliau bersabda kepada Ummu Sulaim, “Bawalah kemari apa saja yang ada padamu, hai Ummu Sulaim.”

Lalu Ummu Sulaim datang dengan membawa roti itu. Rasulullah saw. memerintahkan supaya roti itu dipecah-pecah. Ummu Sulaim pun memeras wadah minyak samin di atasnya, dan memberikan lauk ke dalamnya. Kemudian Rasulullah saw. berdo’a untuk keberkatan makanan itu sepanjang yang dikehendaki Allah. Setelah itu Rasulullah saw. bersabda, “Izinkanlah masuk sebanyak sepuluh orang.”

Para sahabat yang datang itu pun diizinkan masuk sehingga mereka makan dan merasa kenyang. Lalu mereka keluar. Kemudian beliau bersabda lagi, “Izinkanlah masuk sebanyak sepuluh orang.” Sampai semua yang hadir makan dan merasa kenyang. Sedang jumlah mereka adalah tujuh puluh atau delapan puluh orang.

Diriwayatkan juga oleh al Bukhari dari Anas serupa dengan hadits itu, sebagaimana tercantum dalam al Bidayah ( 6/105), juga oleh al Imam Ahmad, Abu Ya’la dan al Baghawi, sebagaimana telah dipaparkan jalur-jalur periwayatan hadits-hadits mereka dan lafaz-lafaz mereka dalam al Bidayah. Dan diriwayatkan juga ole ath Thabrani dan ia menambahkan: Jumlah merka adalah sekitar seratus orang. Sedang para rawi keduanya adalah rawi-rawi sahih.

Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 190-191, Penerbit Pustaka Ramadhan