Dikeluarkan
oleh al Bukhari dari Sahl bin Sa’ad, katanya: Terjadi Pertengkaran di antara
penduduk Quba hingga mereka saling melempar batu. Kemudian Rasulullah saw.
diberi tahu mengenai kejadian itu. Maka beliau bersabda, “Mari kita pergi
mendamaikan mereka.”
Dalam riwayat
al Bukhari juga dari haditsnya bahwa sejumlah orang dari Bani Amru bin Auf
berselisih, lalu Nabi saw. keluar menemui mereka dengan para sahabatnya
untuk mendamaikan mereka.
Dikeluarkan
oleh al Bukhari dari Anas r.a., katanya: Seseorang berkata kepada Nabi saw.,
“Lebih baik kita pergi menemui Abdullah bin Ubai.”
Lalu
Rasulullah saw. pun pergi menemuinya dengan menunggang himarnya. Turut
menyertainya beberapa kaum muslimin. Kawasan yang dilalui mereka adalah kawasan
berbukit yang hanya ditumbuhi sedikit pohon.
Ketika
Rasulullah saw. sampai, Abdullah berkata, “Pergilah kamu dariku. Bau
busuk himarmu menggangggu hidungku.”
Seorang
lelaki dari kalangan Anshar berkata, “Demi Allah bau humar Rasulullah saw.
adalah lebih baik darimu!”
Seorang
lelaki dari pihak Abdullah bin Ubai menjadi marah, lalu keduanya saling memaki
satu sama lain. Rekan-rekan dari kedua belah pihak (pihak sahabat Anshar dan
pihak Abdullah bin Ubai) ikut campur dalam pertengkaran itu hingga mereka gaduh
sampai saling melempar degan pelepah kurma, sepatu dan saling mendorong.
Kami diberi
tahu bahwa ayat berikut telah diwahyukan:
وَاِنْ
طَآئِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْابَيْنَهُمَاۚ
“Dan jika
ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara
keduanya…” (Qs. Al Hujuurat: 9)
Telah berlalu
riwayat mengenai menjenguk orang sakit dalam hadits Usama r.a. dan telah
dikeluarkan oleh al Bukhari, “Kaum musyrikin dan Yahudi saling mencaci hingga
Rasulullah saw. mendamaikan mereka yang hampir berperang.”
Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 571-572, Penerbit Pustaka Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar