Pages

Senin, 09 September 2013

Rasulullah saw. Mendamaikan Perselisihan Di Antara Penduduk Quba dan Perselisihan Dua Orang Ketika Mengunjungi Abdullah bin Ubai


 بسم الله الرحمن الرحيم

Dikeluarkan oleh al Bukhari dari Sahl bin Sa’ad, katanya: Terjadi Pertengkaran di antara penduduk Quba hingga mereka saling melempar batu. Kemudian Rasulullah saw. diberi tahu mengenai kejadian itu. Maka beliau bersabda, “Mari kita pergi mendamaikan mereka.”

Dalam riwayat al Bukhari juga dari haditsnya bahwa sejumlah orang dari Bani Amru bin Auf berselisih, lalu Nabi saw. keluar menemui mereka dengan para sahabatnya untuk mendamaikan mereka.

Dikeluarkan oleh al Bukhari dari Anas r.a., katanya: Seseorang berkata kepada Nabi saw., “Lebih baik kita pergi menemui Abdullah bin Ubai.”

Lalu Rasulullah saw. pun pergi menemuinya dengan menunggang himarnya. Turut menyertainya beberapa kaum muslimin. Kawasan yang dilalui mereka adalah kawasan berbukit yang hanya ditumbuhi sedikit pohon.

Ketika Rasulullah saw. sampai, Abdullah berkata, “Pergilah kamu dariku. Bau busuk himarmu menggangggu hidungku.”

Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata, “Demi Allah bau humar Rasulullah saw. adalah lebih baik darimu!”

Seorang lelaki dari pihak Abdullah bin Ubai menjadi marah, lalu keduanya saling memaki satu sama lain. Rekan-rekan dari kedua belah pihak (pihak sahabat Anshar dan pihak Abdullah bin Ubai) ikut campur dalam pertengkaran itu hingga mereka gaduh sampai saling melempar degan pelepah kurma, sepatu dan saling mendorong.

Kami diberi tahu bahwa ayat berikut telah diwahyukan:

وَاِنْ طَآئِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْابَيْنَهُمَاۚ

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya…” (Qs. Al Hujuurat: 9)

Telah berlalu riwayat mengenai menjenguk orang sakit dalam hadits Usama r.a. dan telah dikeluarkan oleh al Bukhari, “Kaum musyrikin dan Yahudi saling mencaci hingga Rasulullah saw. mendamaikan mereka yang hampir berperang.”

Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 571-572, Penerbit Pustaka Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar