Pages

Rabu, 01 Mei 2013

Kisah Seorang Lelaki Anshar


Dikeluarkan oleh Muslim dan yang lainnya dari Abu Hurairah r.a. katanya: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw. dan berkata, “Aku benar-benar dalam kesusahan.”

Rasulullah saw. pun mengirim seseorang pergi menemui beberapa orang istrinya, salah seorang dari mereka berkata, “Demi Dia yang mengutusmu dengan agama yang hak, aku tidak mempunyai apa-apa kecuali air.”

Kemudian utusan itu pergi kepada istri yang lain, ia juga menjawab sebagaimana istri yang pertama sehingga semua istri berkata dengan kata-kata yang sama, “Demi Dia yang mengutuskanmu dengan agama yang hak, aku tidak mempunyai apa-apa selain air dingin.”

Rasulullah saw. pun bersabda, “Siapakah yang akan menerima lelaki ini sebagai tamu , Allah akan merahmatinya.”

Maka seorang lelaki Anshar bangun sambil berkata, “Aku ya Rasulullah!”

Lelaki itu pun membawa tamunya ke rumahnya dan berkata kepada istrinya, “Adakah kamu mempunyai sesuatu untuk dimakan?”

Istrinya menjawab, “Tidak, kecuali makanan untuk anak kecil kita.”

Lelaki itu berkata kepada istrinya, “Cobalah layani mereka dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian mereka dari makanan, kemudian tidurkanlah. Apabila tamu kita masuk, padamkanlah lampu dan kita berpura-pura makan.”

Di dalam riwayat lain, “Ketika mereka hampir makan, bangunlah kamu berpura-pura membetulkan lampu lalu memadamkannya.”

Perawi mengatakan bahwa mereka pun duduk menghadapi hidangan itu , tamu-tamu itu makan sedangkan kedua suami istri itu menghabiskan waktu malam dengan kelaparan.

Keesokkan harinya, mereka pergi menemui Rasulullah saw. lalu baginda saw. bersabda kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah kagum dengan perbuatanmu berdua kepada tamu-tamu kamu semalam.”

Dalam riwayat lain terdapat tambahan: “Maka turunlah ayat berikut:


...وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْكَانَ بِهِمْ خَصَا صَةٌۗ...

"…dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu)…” (Q.s. al Hasyr: 9)

Sebagaimana dalam at Targhib. Dikeluarkan juga oleh al Bukhari dan An Nasa’i. Di dalam riwayat Muslim dikatakan nama lelaki yang bertamu itu adalah Abu Thalhah r.a., sebagaimana juga dalam tafsir Ibnu Katsir. Di dalam riwayat ath Thabrani, lelaki itu adalah bernama Abu Hurairah r.a. sebagaimana dalam Fathul Bari.
Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 159-160, Penerbit Pustaka Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar