Pages

Selasa, 24 Desember 2013

Berfikir dan Mengambil Pelajaran Sahabat Abu Raihanah, Abu Dzar dan Abu Darda r.hum


 بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam kitab  Az Zuhd, Imam Ibnu Mubarak meriwayatkan dari Dhamrah bin Habib, seorang budak milik Abu Raihanah r.a. ia merceritakan: Suatu hari, Abu Raihanah kembali dari medan perang, kemudian ia makan malam lalu berwudhu dan mendirikan shalat di masjid. Kemudian ia membaca satu surat dan terus-menerus di tempatnya itu hingga adzan Shubuh berkumandang.

Istrinya berkata kepadanya, “Wahai Abu Raihanah, engkau telah berperang hingga kelelahan, sekarang engkau telah kembali, apakah tidak ada bagian bagiku dalam dirimu?

Ia menjawab, “Ada, demi Allah, jika aku menyebutkannya, tentu ada satu hak untukmu dalam diriku.”

Istrinya bertanya lagi, “Lalu apa yang menyebabkan engkau sibuk?”

Abu Raihanah menjawab, “Memikirkan sesuatu yang Allah sifatkan di dalam Jannahnya dengan segala kenikmatannya, sampai aku mendengar adzan Shubuh berkumandang.”

Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dalam kitab al Hilyah, dari Muhammad bin Wasi’: Ada seorang lelaki yang berkendaraan dari Bashrah menemui Ummu Dzar r.ha. setelah wafatnya Abu Dzar r.a.. Lelaki itu bertanya kepada Ummu Dzar tentang ibadahnya Abu Dzar.”

Ummu Dzar menjawab, “Pada siang hari ia menyendiri sambil bertafakur.”

Imam Abu Nu’aim meriwayatkan juga dalam kitab al Hilyah dari Aun bin Abdillah: Aku bertanya kepada Umu Darda r.ha., “Amal apa yang utamayang sering dilakukan oleh Abu Darda r.a.?”

Ibunya menjawab, “Tafakur dan I’tibar.”

Imam Abu Nu’aim meriwayatkan juga dalam kitab al Hilyah dari Aun bin Abdillah: Ibunya Abu Darda ditanya, amal apakah yang utama yang sering dilakukan oleh Abu Darda r.a.? maka ibunya menjawab, “I’tibar.”

Dan Imam Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa Abu Darda r.a. berkata, “Berfikir sesaat itu lebih baik daripada qiyamulail.”

Abu Asakir meriwayatkan bahwa Abu Darda r.a. berkata, “Pada sebagian manusia memiliki kunci-kunci kebaikan, penutup-penutup keburukan dan bagi mereka itu ada pahala. Dan pada sebagian manusia memiliki kunci-kunci kejahatan, penutup kebaikan-kebaikan dan bagi mereka itu mendapatkan dosa, dan tafakur sesaat itu lebih baik dari qiyamulail.

Dalam kitab al Hilyah Abu Nu’aim meriwayatkan dari Hubaib bin Abdullah: Ada seorang lelaki mendatangi Abu Darda r.a. sebelum ia berangkat ke medan perang, lalu berkata, “Wahai Abu Darda nasihatilah aku.” Maka Abu Darda r.a. menjawab, “Berdzikirlah kepada Allah maka Allah akan mengingatmu pada waktu susah dan apabila engkau menjadi mulia karena suatu perkara dunia maka perhatikanlah apa yang akan terjadi.”
Dikutip dari Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 2 hal. 676-678, Penerbit Pustaka Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar