Abu Nu’aim
dalam al Hilyah mengeluarkan hadits dari Salman r.a. katanya: Aku
berkata, “Andaikan ada seorang leki-laki yang menyedekahkan budak belian yang
mulus kulitnya dan laki-laki yang lain membaca kitabullah dan berdzikir kepada
ALLAH swt.”
Sulaiman
berkata, “Sepertinya Salman r.a. berpendapat laki-laki yang berdzikir
itulah yang lebih utama.”
Ahmad
mengeluarkan hadits dari Habib bin Ubaid bahwa ada seorang laki-laki yang
datang kepada Abu Darda’ r.a., laki-laki tadi berkata, “Nasehatilah
saya.”
Abu Darda’ r.a.
menjawab, “Ingatlah kamu kepada ALLAH ketika senang maka ALLAH akan mengingatmu
ketika susah. Jika kamu menengok isi dunia maka tengoklah asal kejadiannya.”
Sebagaimana dalam Sifatish Shafwah (1/258).
Abu Nu’aim
dalam al Hilyah mengeluarkan hadits dari Abu Darda’ r.a. katanya:
Aku berkata, “Maukah kalian aku kabarkan amalan yang paling baik, yang paling
disukai ALLAH dan yang mininggikan derajat kalian dan yang lebih baik dari
memerangi musuh kalian, mereka membunuhmu atau kamu membunuh musuhmu dan yang
lebih baik daripada menyedekahkan beberapa dirham dan dinar?”
Mereka bertanya,
“Apakah itu hai Abu Darda’?”
Aku menjawab,
“Yaitu Dzikrullah, dan sesungguhnya mengingat ALLAH itu besar.”
Abu Nu’aim
dalam al Hilyah mengeluarkan hadits dari Abu Darda’ r.a. ia
berkata bahwa orang-orang yang membasahi lisannya dengan dzikrullah akan memasuki
Jannah dengan tersenyum-senyum.
Dikutip dari
Kitab Hayatush Shahabah Terjemahan Jilid 3 hal. 369, Penerbit Pustaka Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar